Selasa, 18 Desember 2012
Kenali
kondisi ENERGI Indonesia
(Energi
Indonesia defisit ‘300 juta barel’ per tahun)
Makassar (ANTARA News) - Produksi
energi Indonesia terus mengalami penurunan hingga mencapai defisit 300 juta
barel per tahun, kata Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky
Dwi Putrohari.
"Sejak
tahun 2000 penemuan sumber energi minyak dan gas bumi hanya di bawah 50 juta
barel per tahun, sementara produksi yang dibutuhkan sekitar 350 juta barel per
tahun. Setiap tahun defisit sekitar 300 juta barrel per tahun," kata
Rovicky di Makassar, Selasa.
Gambar
1. Eksploitasi Sumber daya alam dan energy
Ia menyebutkan, cadangan minyak dan gas bumi terus mengalami
penurunan, sehingga pemerintah terpaksa mencari solusi melakukan impor karena
tidak menemukan cadangan baru untuk dilakukan eksplorasi.
Saat ini ekplorasi telah dilakukan di empat titik, seperti
daerah Tangguh dan Salawati di Papua, kemudian Masela bagian selatan Timor
perbatasan Indonesia dan Donggi Senoro Sulawesi Tengah, namun belum menujukkan
hasil yang memuaskan, ujarnya. "Cadangan energi baru sudah ada tetapi
butuh 10 hingga 20 tahun ke depan untuk diekspolitasi. Cadangan yang sudah ada
lebih baik konsentrasi pada eksplorasi, sebaiknya bagi hasil kedalam
negeri," tuturnya. Selain itu, ia mengemukakan, pertumbuhan ekonomi hanya
enam persen per tahun, sementara Indonesia memerlukan 15 persen per tahun
energi untuk mengerakkan perekonomian Indonesia. "Faktanya cadangan
energi yang ada hanya dieksplorasi sehingga membutuhkan waktu lama untuk dieksplorasi
recovery. Saat ini belum ada penemuan baru cadangan energi meskipun banyak
potensi gas di Indonesia," ungkapnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM), Sukhyar, mengatakan bahwa Indonesia masih punya cadangan minyak bumi
sekitar 3,9 miliar barel yang belum di lakukan ekspolitasi. "Cadangan
minyak bumi Indonesia terbukti ada sekitar 3,9 miliar barel yang masih ada di
perut bumi, dan cadangan sumber daya alam berupa gas sebanyak 104 triliun kubik
feat," sebutnya.
Sumber gas tersebut, lanjutnya, berada di wilayah Indonesia
Timur yang memiliki cadangan, seperti di Tangguh, Salawati, Donggi Senoro,
sedangkan di Abadi bagian barat Indonesia mengandung minyak bumi. "Kita
masih kaya akan gas, sementara minyak bumi tidak terlalu signifikan. Di
Indonesia bagian timur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar