Tamarillo
Tamarillo merupakan tanaman yang berasal dari daerah Amazon di Amerika Latin (Vaughan,1997). Tanaman ini dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda dan dikembangkan di Indonesia khususnya daerah Bogor, Jawa Barat (Ide,2010) dan dikenal dengan nama Terung Belanda. Ciri-ciri tanaman ini adalah tinggi pohonnya sekitar 2-3m (Ide,2010), tanaman ini berakal dangkal sehingga mudah rapuh / roboh (Kumalaningsih,2006). Tanaman memiliki memiliki benang sari dan putik serta kelopak bunga berwarna ungu hijau daun (Kumalaningsih,2006); daunnya berbentuk hati besar yang berbulu (Kumalaningsih,2006) yang berukuran (10-35cm) x (4-20)cm, berwarna hijau dan mempunyai bau seperti lembu kutub (Ide,2010); tangkai daunnya sekitar 7-10cm panjangnya (Ide,2010). Buahnya berbentuk bulat telur (Kumalaningsih,2006) yang berukuran (3-10)cm x (3-5)cm (Ide,2010). Buah terong Belanda berwarna hijau agak abu-abu bila masih mentah,terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan jika terong belanda sudah matang (Kumalaningsih,2006). Terong Belanda ini memiliki rasa seperti tomat dan bertekstur seperti buah plum.Terong Belanda (Tamarillo) dapat bertahan hidup pada ketinggian1000 dpl atau lebih dan pada suhu diatas 10o (Kumalaningsih,2006).
Gambar 1 Tamarillo (sumber:www.google.com)
Terong Belanda tidak mampu berbunga bila berada didataran rendah sedangkan pada udara sejuk (malam hari) dapat mendorong terong belanda untuk berbunga. Oleh karena itu tanaman ini berbuah matang pada musim dingin didaerah subtropik dan bila tanaman ini ditanam didaerah tropik akan berbuah matang sesudah terjadi udara dingin (Ide,2010 dan Kumalaningsih,2006). Rasa buah terong belanda akan menjadi lebih bak pada hari-hari cerah yang panas dan malam-malam dingin pada musim kemarau didaerah tropik. Tamarillo tumbuh baik ditanah yang baik drainasenya karena bahan organic dan kelembapannya sedang. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan (Ide,2010).
Kandungan Gizi pada Tamarillo
Tamarillo atau yang biasa kita kenal sebagai terong Belanda merupakan sayur yang belum lama dikenal,dibudidayakan dan diusahakan di Indonesia. Tanaman yang menghasilkan buah dengan warna kulitnya ungu gelap, orange atau kuning dan memiliki garis memanjang yang tidak jelas ini sangat cocok dibudidayakan di daerah subtropik maupun didaerah tropik (Kumalaningsih,2006). Dalam penelitian Blank dan Morton menyatakan bahwa tamarillo mengandung berbagai macam nutrisi yaitu protein, lemak, karbohidrat, berbagai vitamin serta karoten. Komposisi gizi dalam 100 g terung belanda mengandung 82,7-87,8 g air; protein 1,5 g; lemak 0,06–1,28 g; karbohidrat 10,3 g; serat 1,4–4,29 g; abu 0,66–0,94 mg; karoten 0,371–0,653 mg; vitamin A 540 I.U. dan vitamin C 23,3– 44,9 mg (Blank, 1987 dan Morton, 1987). Dalam penelitian Sinaga dan Husnah, dkk menyatakan bahwa Tamarillo memiliki kandungan senyawa kimia yaitu karotenoid, flavonida dan sebagainya yang berperan sebagai antioksidan (Sinaga,2009 ; husnah, Muhibatul dkk, 2009).
Tabel 1 : Kandungan Nutrisi Dalam 100 gram Tamarillo
Kandungan Nutrisi | Tamarillo tiap 100 gram |
Vitamin A | 540-5600 µg1 540 I.U.2 150-500 SI3 |
Vitamin B1 | 0,03-0,14 mg1 |
Vitamin B2 | 0,01-0,05 mg1 |
Vitamin B6 | 0,01-0,05 mg1 |
Vitamin C | 15-42 mg 1 23,3-44,9 mg 2 |
Vitamin E | 2 mg1 |
Niasin | 0,3-1,4 mg1 |
Potassium (Kalium) | 0,28-0,38 g1 |
Kalsium | 6-18 mg1 |
Fosfor | 22-65 mg1 |
Magnesium | 16-25 mg1 |
Zat Besi | 0,3-0,9 mg1 |
Abu | 0,66-0,94 mg2 |
Seng | 0,1-0,2 mg1 |
Protein | 1,4-2 g1 1,5 g2 |
Lemak | 0,1-0,6 g1 0,06-1,28 g2 |
Serat | 1,4-4,7 g1 1,4-1,49 g2 |
Karbohidrat | 10,3 g2 |
Kadar Air | 80-90 g1 82,7-87,8 g2 |
Karoten | 0,371-0,653 mg2 |
Keterangan : 1 Sumber Kumalaningsih,2006
2 Sumber Morton, J. 1987 dan Blank RH, Dance HM, 1987.
3 Sumber Ide,Pangkalan,2010
Data pada table 1 diperkuat dengan adanya data dari hasil uji teknologi UPTD Instansi Laboratorium Klinik Lembang pada tahun 2007 sebagai berikut :
Tabel 2 : Kandungan Nutrisi pada Tamarillo dalam bentuk prosentase
Kadar Kandungan Gizi | Jumlah |
Kadar Lemak | 0,07788% |
Kadar Protein | 1,663% |
Kadar Karbohidrat | 4,1572% |
Kadar Kalori | 23,98117% |
Kadar Air | 87,475% |
Kadar Abu | 1,9975% |
Kadar Serat Kasar | 3,7461% |
Gula Lokal | 0,2887% |
Kadar Gula Pareduksi | 1,1549% |
Kalsium | 0,14 ppm |
Zat Besi | 35,58 ppm |
Kalium | 1044,99 ppm |
Magnesium | 2,51 ppm |
Seng | 1,38 ppm |
Sumber : Ide,2010
Tabel 3 : Sumber dan Kandungan Karoten pada Terung Belanda atau Tamarillo
Nama Tumbuhan | Kandungan Karetonoid |
Solanum melongena, Linn. (terung bentuk panjang) | 7,9 μg/g berat segar |
Solanum melongena, sw. (terung bentuk bulat) | 5,3 μg/g berat segar |
Solanum turvum, sw. (terung kecil bulat) | 8,7 μg/g berat segar |
Solanum xanthocarpum, sw. (terung bentuk jorong) | 3,9 μg/g berat segar |
Sumber : Sumber Gross, 1991 dan Gross,1987.
Betakaroten merupakan bagian dari karetonoid. Betakaroten berfungsi untuk meningkatkan system kekebalan tubuh (Vitahealth,-), bisa mencegah kanker terutama kanker kulit (Ide,2010).
Oleh sebab itu, kami ingin mengangkat Tamarillo sebagai sayur yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit kanker terutama kanker kulit. Saat ini Tamarillo biasanya dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk segar sehingga kurang menarik dari segi kepraktisan dalam mengkonsumsinya. Terung belanda / Tamarillo merupakan tanaman yang bernilai komersial sehingga perlu dikembangkan baik kualitas maupun kuantitasnya (Departemen Pertanian,2003) seperti variasi dari Tamarillo yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk menjadikan Tamarillo lebih menarik dan disukai oleh masyarakat. Disamping itu juga dapat memberikan nilai tambah sehingga dapat memberikan nilai jual bagi para produsen yang dapat menangkap peluang bisnis dan juga petani yang membudidayakan Tamarillo sehingga pendapatan bagi petani pun meningkat.
Manfaat Kandungan Gizi pada Tamarillo
Jarang orang-orang menggunakan terong Belanda sebagai sayur dalam masakan yang disebabkan karena bentuk dari Tamarillo itu sendiri berbeda dengan terong ungu pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan penyataan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Probolinggo bahwa keberadaan tanaman Tamarillo atau terong Belanda masih belum mendapatkan perhatian serius dari petani serta masyarakat masih menganggap tanaman terung belanda sebagai tanaman hias saja (Ide,2010). Tamarillo tidak sepopuler seperti Pepino yang sudah dikenal banyak orang akan kandungan gizinya, meskipun Tamarillo masih satu family dengan Pepino (Ide,2010). Banyak orang-orang yang tidak mengetahui tentang kandungan gizi yang terdapat didalam Tamarillo. Tamarillo memiliki kandungan gizi yang banyak seperti vitamin serat, karbohidrat, karoten dan lain sebagainya.
Buah Tamarillo yang memiliki kadar air yang cukup tinggi sekitar 80-90 gram (kumalaningsih,2006), fakta tersebut didukung dengan hasil penelitian bahwa kandungan air dalam Tamarillo sekitar 85% (Vaughan dan Geissler,1997). Oleh karena itu Tamarillo bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi. Empat puluh enam persen remaja dan orang dewasa mengalami dehidrasi ringan atau kekurangan cairan dalam tubuh berdasarkan penelitian yang diselenggarakan oleh Indonesyan Hydration Study atau Thirst. Kekurangan cairan dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar,stress dan gangguan lainnya (Ide,2010).
Selain kadar air yang cukup tinggi Tamarillo juga memiliki kandungan serat yang banyak sekitar 1,4-4,7 gram (Kumalaningsih,2006). Serat sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol (Ide,2010). Selain itu serat juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dengan cara memperpendek waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses (Ide,2010). Serat juga berperan mengikat karsinogen pemicu kanker pada saluran pencernaan serta dapat menyeimbangkan kadar gula darah bagi penderita diabetes mellitus (Ide,2010).
Tamarillo mempunyai kandungan vitamin (B1,B2,B6,C dan E) serta mineral yang cukup baik. Kadar Vitamin C pada Tamarillo sebesar 23,3-44,9 mg per 100 gram menurut Morton dan Blank (1987). Pada umumnya orang-orang sudah mengetahui manfaat dari vitamin C yaitu berguna untuk mencegah sariawan dan memelihara gusi (Ide, 2010). Vitamin C juga manfaat yang lain yaitu berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh.
Tamarillo juga mengandung mineral dalam jumlah yang cukup baik untuk kesehatan manusia. Beberapa kandungan gizi pada Tamarillo yang termasuk dalam kategori mineral adalah seng, kalium, kalsium, magnesium, besi dan lain sebagainya. Zat tersebut berperan dalam membantu system darah, meningkatkan daya tahan tubuh, menpertahankan kadar gula darah (mencegah hipertensi) (Ide,2010).
Daftar Pustaka
Badan pengawas obat dan makanan AS.(2010).Mitos dan fakta seputar vitamin.<http//www.metronews.com>.[5 Desember 2011].
Brashers, Valentina.(2003).Aplikasi Klinis Patofiologi Pemeriksaan dan Manajemen.Buku kedokteran:Jakarta.
Blank, Dance HM & Hampton dkk.(1987).Tamarillo (Cyphomandra betacea): “Effect of field-applied fungisides and postharvest dips on storage rots aof fruit”:New Zealand.
Cahyono, Eko.(-). Dampak peningkatan radiasi uv B terhadap manusia.-.
Cancerhelps, Tim.(2010).stop kanker.Agro Media Pustaka:Jakarta Selatan.
Departemen Kesehatan.(2009).10 cara indari kanker.<http//www.kompas.com>.[10 November 2011].
Departemen Pertanian.(2003).Data Agribisnis Wilayah Sumatera.<http//www.agrobisnis. deptan. go. Id>.[14 November 2011].
Gross, Jeana.(1991).Pigments In Vegetables (Chlorophylls and Carotenoids).Van Nostrand Reinhold:New York.
Gross, Jeana.(1987).Pigments In Fruit.Academic Press:London.
Husnah, Muhibatul dkk.(2009). Identifikasi dan uji aktivitas golongan senyawa antioksidan ekstrak kasar buah pepino berdasarkan variasi pelarut.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim:Malang.
IARC.(2006).Exposure to Artificial UV Radiation and Skin Cancer.IARC Library Cataloguing in Publication Data: Prancis.
Ide, Pangkalan.(2010).Health Secret of Pepino.PT Elex Media Komputindo:Jakarta.
Ide, Pangkalan.(2009).Health secret of dragon fruit.PT Elex Media Komputindo:Jakarta.
Kumalaningsih. (2006).Antioksidan alami Terong Belanda.Trubus Agrisarana: Jakarta.
Mustafa, Adi J. (2005).”Global Environmental Change dan Masalah Kesehatan-Lingkungan”, Center for Environmental Remote Sensing (CEReS).Chiba University: Japan.
Maliya. (2004).Perubahan Sel menjadi Kanker dari Sudut Pandang Biologi Molekuler.-.
Morton, J. (1987). Tree Tomato In:fruits of warm climate. Ed. Julia F. Morton: Miami.
Oetoro, Samuel.(2009). Tiada hari tanpa buah.<http//www.kompas.com>.[10 november 2011].
Silalahi, Jansen. (2006).Makanan Fungsional.Kanisius: Yogyakarta.
Sinaga, Irma. (2009).Skrining Fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah terong Belanda.Universitas Sumatra Utara:Medan.
Soebowo.(1991). Selayang pandang kaitan antara lingkungan, perilaku dan kanker serta cara pencegahannya.Universitas Diponegoro:Semarang
So, Po-lin.(2008).The Biology of Cancer : Skin Cancer.infobase publishing.inc:New York.
Timcancerhelps.(2010). Stop kanker.Agromedia pustaka:Jakarta Selatan
Vaughan,J.G. dan Geissler,C.A.(1997).The New Oxford Book of Food Plants.Oxford University Press:New York.
Vitahealth.(-). Seluk beluk food supplement.-:-.
Witjaksono, Fiastuti.(2011).Lebih baik makan vitamin C dari buah.<http//:www.metronews.com>.[10 Desember 2011].
Youngson.(2003).antioksidan:manfaat vitamin C dan E bagi kesehatan.arean:Jakarta.